Galery

Galery
Etnofotografi

Etnofotografi

Etnofotografi adalah sebuah kajian dalam antropologi visual yang menekankan pada sebuah makna dari ekspresi budaya (foto). Selama ini orang lebih terkonsentrasi pada sisi teknis fotografi seperti perspektif, penataan cahaya, spektrum, fokus sampai pada perspektif. Etnofotografi tidak melihat sebuah foto dari hasil asal jepret, namun menekankan pada tafsir pada sebuah foto. Pendekatan dengan subyek foto yang berkesinambungan dan kepekaan dalam melakukan pengamatan yang menjadi kunci berhasil tidaknya karya etnofotografi. Bicara soal etnofotografi sebetulnya bicara soal sudut pandang. Melihat karya fotografi sama halnya dengan menyaksikan pengalaman melihat si fotografer. Khusus pada kasus etnofotografi, yang terjadi lebih dari sekedar itu. Melalui karya etnofotografi kita diajak menyaksikan pengalaman melihat dari si subyek foto.

Etnofotografi adalah suatu pendekatan yang mencoba menggabungkan relevansi antara etnografi dan fotografi dalam melakukan studi Antropologi.  Kajian etnofotografi menitikberatkan pada studi makna budaya yang terekam dalam foto. Foto memiliki kemampuan merekam realitas secara tepat,  sehingga citra foto yang terekam melalui kamera mampu menyajikan aneka ragam informasi dan detail materi etnografi yang sering mengaburkan, karena fotografi bukan medium yang otomatis.  Karena ia tak memberikan jawaban yang persis sama dengan yang kita inginkan, karena ia tak pernah lengkap. Dia bukan realita yang sebenarnya. Sehingga perlu partisipasi aktif dari orang yang melihat foto itu untuk menafsirkan apa yang terekam di foto tersebut, seperti layak orang yang sedang membaca. Membaca foto butuh imajinasi yang aktif dan keberanian menafsirkan pesan-pesannya. Anggapan tentang satu gambar berbicara seribu bahasa atau foto itu berbicara sendiri, akan membuat kita salah langkah dalam memperlakukan sebuah foto. Seolah-olah dengan kita memotret dan melihat foto otomatis kita mendapat seribu informasi dan fakta tanpa harus ada penafsiran.
Parikesit

Parikesit



Parikesit - Konon tumbuhan yang satu ini selalu menyimpan energi positif. Tumbuhan ini juga kerab dilekatkan dengan nilai-nilai kesucian, kebenaran, dan kebajikan. Bagi mereka yang sering menyentuhnya, pikirannya akan dijauhkan sifat kemurkaan. 

Tumbuhan ini juga sering disebut-sebut menjadi tumbuhan pencerah dan mencerahkan. Selain itu, Parikesit juga dikenal sebagai spesies yang rela mengorbankan diri demi sebuah kejujuran. (disarikan dan diadaptasikan dari Wiracarita Mahabharata, tentang Parikesit)
Urab Sego Liwet

Urab Sego Liwet

Urap Sego Liwet, satu dari deretan kuliner khas Jawa. Urap-urapan dg dipadukan sego liwet, merupakan kuliner klasik masyarakat Jawa kala itu. 
Bumbu segar yg dilumatkan dg parutan kelapa muda, dg hiasan sayuran segar dan ikan teri montok, terbukti sejak dulu menggugah nafsu makan. Semua dimasak dg ramah kesehatan, apalagi ditambah nasi liwet pulen yg di masak diatas kwali gerabah dg tungku api yg baranya hangat. 
Aroma nasi semakin tajam dan menggoda, disaat kebulan nasi yg di tutup dg pucuk daun pisang muda nan hijau. Pokoknya maknyus deh. Hehehe.... selamat menikmati kuliner khas ini.
Berikut ini sajian urab sego liwet.
Naskah Kuno Rantekencono

Naskah Kuno Rantekencono

Konon pada waktu dahulu menurut ceritera para sesepuh yang telah meninggal dunia, nama Desa Pekalongan tersebut semula adalah Desa “SIDI PURA” Yang diartikan pada waktu itu. Sidi artinya tempat untuk semedi ( Hindu ), dan pura artinya tempat Ibadah Agama Hindu, tempat terbuka tidak beratap. Namun ada pula yang mengartikan , pura, yaitu tempat untuk minta "ngapura" ampunan dari Yang Maha Esa. Masyarakat saat itu memaknai  bahwa Sidipura  merupakan tempat untuk semedi, untuk minta ampunan kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar tujuan yang dimaksudkan dapat dikabulkan.






Bumi dan Masyarakat

Bumi dan Masyarakat



Suka atau tidak suka, semua yang ada dimuka bumi ini disuguhkan untuk masyarakat.
Lailatul Fitriyah

Lailatul Fitriyah



Lailatul Fitriyah, Pengajar Sosiologi dan Antropologi pada Madrasah Aliyah Tarbiyatul Banin, Winong, Pati. Saat ini sedang aktif menulis dan meneliti tentang interaksi manusia dan lingkungan.